Jika Sudah Menjadi Mahasiswa, Benarkah Cara Belajar Kita Berbeda?

Jika Sudah Menjadi Mahasiswa, Benarkah Cara Belajar Kita Berbeda?

Prodi Perbankan Syariah Alma Ata – Artikel Prodi Perbankan Syariah Universitas Alma Ata kali ini akan mengupas secara umum tentang perbedaan cara belajar atau vibes ketika Peserta Didik masih berada di bangku SMA,SMK atau mungkin MA dan ketika kalian menginjakkan kaki di tingkat Perguruan Tinggi dan menjadi Mahasiswa. Mendengar istilahnya saja, sudah ada perbedaan yang sangat mencolok antara SIswa dengan Maha-siswa. Istilah MAHA menempatkan mahasiswa menjadi Subjek Pembelajar yang aktif, adaptif, kreatif dan independen. Kata kunci untuk menyadari posisi kalian sekarang yang menjadi Mahasiswa adalah KEMANDIRIAN. Sebenarnya apa saja sih yang menjadi maksud utama dari Peserta Didik yang MANDIRI?

Masih ingat ketika kalian berada di tingkat SMA atau Institusi Pendidikan lain yang setara dengan itu? Cara belajar kalian akan jauh lebih banyak didampingi dan diperhatikan oleh sosok GURU, benar? Hal ini yang belum tentu akan kalian rasakan ketika nanti sudah menjadi Mahasiswa. Alih-alih ingin memperoleh ilmu dengan model reguler di mana Pengajar membagikan materi dan melakukan diskusi di satu sesi pelajaran yang dijadwalkan, tidak akan kalian dapati sepenuhnya sama jika sudah berada di tingkat Perguruan Tinggi. Mengapa? Menjadi Mahasiswa menjadikan kalian pribadi yang kritis dan analitikal, dosen terkadang meninggalkan kasus atau pertanyaan empiris-logis di awal perkuliahan, tidak ada materi dan tidak ada penjelasan. Diskusi dibuka dan tidak berhenti di satu sesi yang sudah dijadwalkan. Kenyataannya, terkadang Dosen dan Mahasiswa terlibat dalam diskusi yang berkepanjangan bahkan di luar sesi perkuliahan.

Hal lain yang menarik ketika kalian menjadi mahasiswa adalah dosen is the best partner to improve your writing ability. Menulis kenapa menjadi bagian penting dari kehidupan Mahasiswa? Ya, dikarenakan menjadi mahasiswa mengharuskan kita untuk aktif dan produktif dalam membagi atau menyalurkan pemikiran kita secara rasional, logis dan saintifik kepada publik. Ini jarang kalian dapati ketika Anda berada pada posisi menjadi siswa. Saat kalian menjadi mahasiswa ingatlah satu hal bahwa kelulusan kalian bukan lagi tentang Ujian Akhir Nasional, namun dari apa yang Anda tulis dan layakkah tulisan itu disebut sebagai Karya Tulis Akhir Ilmiah? Dosen memiliki peran besar untuk menstimulasi keinginan kalian menulis baik dari luaran tulisan yang paling sederhana sampai dengan yang paling kompleks seperti Paten.

Sekilas pemaparan di atas sepertinya sederhana dan menimbulkan banyak pertanyaan apa benar menjadi Mahasiswa harus mengubah cara pikir kita ketika dulu menjadi SIswa? Jawabannya TIDAK sama sekali. Justru menjadi mahasiswa menjadikan pola pikir kalian lebih segar, merdeka, dan penuh rasa ingin tahu. Kalian justru diminta untuk kembali menjadi Individu Muda yang penuh gairah untuk bertanya, sehingga pembelajaran menjadi hidup dan semakin interaktif itulah perkuliahan. Jadi ketika nanti anda mendapati kelas yang sepi dan tidak ada gairah, sebelum mempertanyakan apakah ada yang salah dengan Pengajarnya (Dosen)? Cobalah melakukan refleksi dan introspeksi sederhana, apakah saya (mahasiswa) menikmati perkuliahan ini dengan semangat dan gairah untuk bertanya? RSW