Satu Mahasiswa Program Studi Perbankan Syariah Mewakili UAA Presentasikan Ide Start Up di ANFORCOM 2019

Satu Mahasiswa Program Studi Perbankan Syariah Mewakili UAA Presentasikan Ide Start Up di ANFORCOM 2019

KOLABORASI PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH DAN TEKNIK INFORMASI TEMBUS FINALIS ANFORCOM UNDIP 2019

Universitas Diponegoro atau yang biasa disebut dengan UNDIP bulan Oktober 2019 lalu mengadakan acara Annual Informatics Competition (ANFORCOM). Acara tersebut merupakan ajang kompetisi bagi mahasiswa aktif di seluruh Indonesia untuk mempresentasikan gagasan seputar teknologi khususnya inovasi Start Up. Tidak kurang ada sekitar 300 peserta yang mengikuti kompetisi tersebut dan dari proses seleksi yang ketat oleh Dewan Juri terpilihlah 10 peserta terbaik untuk maju mempresentasikan inovasinya sebagai finalis. Ada hal yang istimewa dari penyelenggaraan ANFORCOM 2019 karena untuk pertama kalinya Universitas Alma Ata Yogyakarta melalui prodi Perbankan Syariah diwakili oleh Raja Ela Safira dan Teknik Informasi yang diwakili oleh Doni Harisandi serta Ahmad Hizbullah Akbar mampu bersaing dengan kampus-kampus yang eksistensinya tergolong lama seperti Universitas Gadjah Mada, Universitas Negeri Semarang, Universitas Telkom dan masih banyak lagi kampus yang lainnya.

Dalam ajang ANFORCOM 2019 mahasiswa Universitas Alma Ata Yogyakarta yang diwakili oleh Raja Ela Safira, Doni Harisandi, dan Ahmad Hizbullah Akbar mengusung gagasan tentang perlunya mengolah dan mengoptimalkan potensi sampah sebagai solusi dalam menyelesaikan persoalan sosial dan lingkungan. Ide yang dipresentasikan oleh ketiga mahasiswa tersebut, mereka kontekstualitaskan melalui satu Start Up yang bernama New Alternatives for Developing and Interconnecting house-hold to cReative Agents (NADIRA). Gagasan pengolahan dan pemanfaatan sampah memang bukan hal yang tergolong baru namun melalui kreativitas dan inovasi ketiga mahasiswa tadi khususnya dengan adanya NADIRA, sampah tidak hanya dimanfaatkan sebagai unsur tambahan pendapatan bagi rumah tangga. Akan tetapi evolusi sampah sebagai aset sosial di mana hasil penjualan sampah dapat didistribusikan kepada golongan yang tidak mampu menjadi satu sentuhan berbeda yang dideterminasi oleh Start Up Nadira sebagai solusi dalam mengurangi masalah ketimpangan sosial serta lingkungan di masa depan.