Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UAA telah sukses menyelenggarakan seminar nasional dengan tema ‘Pendidikan Karakter Wujudkan Generasi Emas Indonesia’ di kompleks kantor Pemerintah Kabupaten Bantul, DIY, Kamis (5/1). Seminar yang diikuti kurang lebih 300 peserta ini menampilkan pembicara Dr Muqowim, dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Dr Ariswan, dosen Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
Rektor Universitas Alma Ata (UAA) Yogyakarta, Prof Hamam Hadi, dalam sambutan pembukaan, menandaskan bahwa jual beli jabatan kepala sekolah merupakan perbuatan yang menodai dunia pendidikan. Bahkan perbuatan ini menjadi preseden buruk bagi pengembangan pendidikan di Indonesia. Praktik memperjualbelikan jabatan sekolah sangat bertentangan dengan upaya pembangunan karakter bangsa melalui pendidikan. Selain itu, memperjualbelikan jabatan kepala sekolah bisa menjadi pintu kehancuran sendi-sendi kehidupan bangsa Indonesia.
Sementara Dr. Muqowim, dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta mengatakan Indonesia akan mendapatkan bonus demografi pada 2045 mendatang atau Indonesia pada usia ke 100 tahun. Bonus demografi ini juga merupakan ‘Golden Generation’ dan mereka harus bisa memberi manfaat kepada negara.
“Calon generasi emas harus mendapat pendidikan yang memadai agar menjadi generasi yang kreatif, inovatif, produktif, mampu berpikir orde tinggi, berkarakter, serta cinta dan bangga menjadi bangsa Indonesia,” kata Muqowim.
Sedangkan Dr. Ariswan, dosen Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) sekaligus Dewan Pendidikan Yogyakarta, mengatakan bahwa penilaian terhadap peserta didik seharusnya diserahkan kepada guru masing-masing karena mereka lebih tahu tentang kemampuan peserta didiknya. Adapun Ujian Nasional (UN) tidak akan bisa digunakan untuk standar nasional dikarenakan kurangnya pemerataan fasilitas pendidikan di wilayah Indonesia. (FKIP-UAA)