Senin, 29 Mei 2017. Bantul, Yogyakarta. Universitas Alma Ata yogyakarta mengadakan talk show dan acara buka bersama secara gratis dengan tema talk show “KEWIRAUSAHAAN MUDA MANDIRI” yang bertempat di green land kampus Alma Ata. Acara talk show pada hari tersebut merupakan acara yang memiliki nilai edukasi yang sangat bernilai positif dan memberikan motivasi kepada seluruh mahasiswa/i Universitas Alma Ata yang khususnya prodi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), dan selain itu pula pada acara talk show tersebut di isi oleh 2 pemateri seorang enterpreneur yang sangat luar biasa dengan sejuta experience dan usaha mandiri yang dibangun dengan penuh pengorbanan, pemateri yang pertama yakni pemilik atau owner dari Waroeng Steak yaitu Bapak Jodi Broto Suseno. Dan pemateri yang kedua adaalah owner dari Z Kitchen coffee and resto, Hotel Borobudur, serta Furniture Gallery Zhome, yaitu Bapak Faraj Ahmad Mahfudz.
Pemateri yang pertama, Bapak Jodi Broto Suseno. Beliau sharing ilmu mengenai perjalanan karir usahanya yang jatuh bangun dan penuh cobaan yang pada akhirnya bisa sampai sebesar dan sesukses ini, beliau berkata “jika kalian ingin mendapatkan rizky yang halal dan berlimpah, maka kalian harus mengenal dahulu siapa yang memberi rizky tersebut kepada kalian”, sontak semua peserta terdiam beberapa detik dan kemudian tepuk tangan meriah mulai bersuara. Bapak Jodi memanglah pengusaha yang sangat dermawan, dengan didampingi seorang istri setianya, beliau memulai usaha hingga jatuh kesana kemari, gagal berkali – kali namun dengan keyakinan dan tekad yang kuat akhirnya usaha beliau sekarang mulai menyala terang benderang , dan yang paling mengejutkan lagi, beliau menyumbangkan sebagian penghasilannya untuk mendirikan sebuah pesantren rumah tahfidz bagi para peghafal al-Qur’an secara gratis dengan dipenuhi ribuan orang santri yang 99’99% mereka bermimpi menjadi seorang enterpreneur dan hanya 2 santri saja yang menginginkan menjadi seorang presiden, ucap beliau dalam meceritakan sejuta pengalamannya.
Lalu beranjak ke pemateri yang kedua yakni Bapak Faraj Ahmad Mahfudz, beliau merupakan owner dari Z Kitchen coffee and resto, Hotel Borobudur, serta Furniture Gallery Zhome. Beliau merupakan bukan warga negara Indonesia asli, tetapi blasteran antara Belanda (ibunda) dan Jeddah (ayah) yang bermukim di Indonesia lalu menetap dan menjadi warga negara Indonesia. Dalam obrolannya, beliau menyampaikan bahwa prinsipnya yaitu “Saya harus Bangkrut” bila kita dengar hal tersebut seakan – akan seperti kurang enak, tetapi jangan anda maknai secara sempit saja. Yang dimaksud dengan kata “bngkrut” menurut beliau adalah pengalaman (experience), mengapa seperti itu, karena hampir ribuan kali Bapak Faraj atau yang biasa dipanggil Mas Zack ini mengalami jatuh bangun, bangkrut dan ditipu orang lain bahkan orang terdekatnya sendiri, maka dari itu beliau berprinsip bahwa kejadian seperti itu adalah “it’s about this my experience yang sangat mahal yang melebihi apapun” ucap beliau yang sedikit kesulitan berbahasa Indonesia. Beliau memperkerjakan hampir seribu lebih karyawan dengan mayoritas seorang janda yang di tinggal keluarganya, simbah-simbah dan bahkan mantan narapidana pembunuh. Waaaaaw, syereeeem syekali ya. Semua karyawan yang bekerja dengannya wajib bisa berbahasa Inggris dan Jawa, jika belum bisa beliau akan memberikan jadwal les untuk semua karyawannya yang belum bisa menguasai dua bahasa wajib tersebut.
Dengan materi tersebut semua peserta seminar mahasiswa/i Universitas Alma Ata Yogyakarta sangat termotivasi dan membuat mereka yakin dan cukup berani untuk memulai sebuah usaha.
(Nurhikmah Jassmin, Mahasiswi Ekonomi Syariah)