BERFIKIR KREATIF SAAT EKONOMI SULIT DI MASA-MASA COVID

BERFIKIR KREATIF SAAT EKONOMI SULIT DI MASA-MASA COVID

Tahun 2020 menjadi tahun yang sangat luar biasa dengan adanya pandemi corona atau covid-19

yang mengguncang dunia. Dengan adanya wabah ini hampir seluruh Negara di dunia terkena
imbas dan permasalahan dari wabah ini. Permasalahan timbul di berbagai sektor seperti
kesehatan, perekonomian, pariwisata dan berbagai macam sektor lainnya. Begitu juga dengan

Indonesia yang hingga saat ini masih berusaha bangkit dari keterpurukan serangan wabah covid19, selain kesehatan sektor yang tak kalah penting untuk segera bangkit adalah perekonomian.

Sektor perekonomi yang sangat terkenda dampak covid adalah sektor perekonomian umkm dan
masyarakat menengah kebawah. Banyak pedangan dan pengusaha umkm yang berhenti
beroperasi karena adanya wabah ini, dengan begitu pelaku usaha mengalami anjloknya
pemasukan atau bahkan tidak memiliki pemasukan sama sekali sehingga dapat mengakibatkan
kebangkrutan pada UMKM tersebut. Dengan adanya wabah ini masyarakat harus menerapkan
protokol kesehatan dengan cara social distancing dan lebih dianjurkan untuk tetap tinggal
dirumah yang semua himbauan tersebut membatasi gerak operasional bisnis dan pelaku usaha
menengah kebawah. Namun kondisi yang saat ini kita alami bersama bukanlah akhir segalanya,
pemerinta telah melakukan segala upaya untuk menanggulangi hal ini akan tetap sebagai
individu kita tetap harus berupaya dan tidak hanya menunggu bantuan untuk bisa bangkit dari
keterpurukan ini. Untuk mengahadapi keterpurukan ekonomi yang dialami oleh pelaku usaha
kecil menengah adalah dengan cara berpikir kreatif dan melakukan inovasi pada bisnisnya. Pada
saat pandemi kebutuhakn konsumen sudah mengalami pergeseran, saat ini konsumen banyak
yang menginginkan kebutuhannya terpenuhi namun dengan tidak berjumpa dan berkumpul
dengan banyak orang untuk menghindari atau menjaga kesehatan agar tidak terjangkit covid.
Dengan adanya pergeseran permintaan konsumen tersebut pelaku usaha harus menyesuaikan
usahanya dengan apa yang diinginkan konsumen. berpikir kreatif dan memanfaatkan segala
fasilitas penunjang yang dapat dimanfaatkan untuk kegunaan bisnis. Banyak fasilitas-fasilitas
teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk melancarkan bisnis seperti jual beli via online, delivery
order dengan tanpa ketemu konsumen, dan berbagai fasilitas online penunjang lain yang dapat
dimanfaatkan. Selain media online pelaku usaha harus cermat dan kreatif merubah fasilitas

pelayanan dan juga inovasi produk yang disesuaikan dengan kondisi saat pandemi, suatu contoh
penjual donat yang awalnya menjual donat secara langsung di gerai-gerainya karena kondisi
pandemic seperti saat ini sehingga gerai harus ditutup maka pebisnis donat dapat malakukan
inovasi produk agar tetap dapat menjajak donatnya dengan cara membekukan donat atau sering
dikenal dengan frozen food yang dapat lebih awet hingga tangan konsumen dan konsumen dapat
memasak donat tersebut dirumah konsumen masing-masing. Dengan melakukan inovasi ini
bisnis tetap dapat berjalan sekaligus pelaku usaha tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Contoh lain pengusaha tekstil yang saat ini mulai memproduksi dan membuat inovasi masker
kesehatan yang mudah digunakan setiap hari, hal ini dilakukan demi mempertahankan
berjalannya roda bisnis perusahaan tekstil. Disektor bisnis cuci mobil juga dapat melakukan
inovasi dengan memberikan pelayanan cuci mobil antar jemput tenpa ketemu dengan konsumen
demi menerapkan protokol kesehatan dan tetap dapat memberikan pelayanan yang maksimal
pada konsumen. Masih banyak kreatifitas dan cara lain demi bertahan dari terpaan pandemi
covid dan tetap mendapat pemasukan sehingga kondisi perekonomian masih tetap dapat
bertahan. Masih banyak kreatifitas dan strategi yang bisa diaplikasikan pada suatu bisnis yang
kita semua sebagai individu dan pelaku bisnis tetap harus tenang dan cermat mengahadapi suatu
permasalahan agar dapat menemukan solusi terbaik dari suatu permasalahan.

Febrian Wahyu Wibowo, S.E., M.E.
Dosen Program Studi Ekonomi Syariah
Universitas Alma Ata Yogyakarta